Image Artikel Digidoc - 'SWAB PCR & SWAB Antigen Pada Penderita Covid-19'

Sumber Foto : Unsplash

SWAB PCR & SWAB Antigen Pada Penderita Covid-19

Mungkin Anda masih bingung pemeriksaan apa yang harus Anda lakukan untuk mendeteksi virus corona dan perbedaan dari masing – masing pemeriksaan tersebut. Yuk cari tahu lebih lanjut pada artikel berikut!

COVID– 19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Corona baru yang disebut SARS-CoV-2 yang pertama kali di temukan di Wuhan, China Desember 2019.

Virus ini menyerang saluran napas dan juga termasuk ke dalam kelompok virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle-East Respiratory Syndrome (MERS).

Pada penderita COVID – 19, gejala umum yang sering terjadi adalah demam, batuk, dan sesak napas. Terkadang penderita juga mengeluhkan gejala yang tidak spesifik atau sama sekali tidak memiliki gejala, untuk itu sangat dibutuhkan tes diagnostik yang kemudian didukung rontgen dada dan CT scan untuk memastikannya.

Pemeriksaan yang selama ini dilakukan adalah seperti tes polymerase chain reaction (PCR) yang merupakan nucleic acid amplification technology (NAAT), rapid tes antigen, dan rapid tes antibodi. Namun pemeriksaan yang direkomendasikan untuk mendiagnosis COVID – 19 adalah swab PCR dan swab antigen.

Tujuan dari pemeriksaan COVID – 19

Pemeriksaan COVID – 19 dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang menderita COVID – 19.  Dengan melakukan pemeriksaan orang yang dinyatakan positif dan bergejala bisa mendapatkan penanganan sesegera mungkin dan dapat mencegah terjadinya penularan penyakit ke orang lain.

Siapa saja yang harus melakukan pemeriksaan?

Pemeriksaan COVID – 19 sangat dianjurkan jika:

  • Anda memiliki gejala seperti demam, batuk, dan, sesak napas
  • Anda yang tidak memiliki gejala namun memiliki riwayat kontak erat (kontak dengan jarak kurang dari 2 meter dan lebih dari 15 menit) dengan pasien positif COVID – 19. Tetapi jika Anda sudah divaksin lengkap atau sudah pernah menderita COVID – 19 pada tiga bulan sebelumnya Anda tidak perlu melakukan tes jika tidak memiliki gejala
  • Anda yang berada pada tempat atau aktivitas yang tinggi risiko penularan COVID – 19 seperti pada Anda yang melakukan perjalanan ke luar kota atau luar negeri
  • Anda merupakan tenaga kesehatan yang berisiko tinggi terinfeksi COVID – 19

Perbedaan dan cara melakukannya

Swab PCR

Disebut juga tes molekular, merupakan pemeriksaan yang mendeteksi materi genetik virus. Pemeriksaan ini merupakan baku emas (gold standard) yang sejauh ini digunakan untuk mendiagnosis COVID -19.

Saat pengambilan sampel petugas akan meminta Anda sedikit mengangkat kepala kemudian sampel akan diambil dari hidung dan tenggorokan mungkin akan terasa sedikit tidak nyaman namun prosesnya hanya memakan waktu sebentar. Kemudian sampel yang didapat akan diperiksa di laboratorium.

Hasil dapat diperoleh dalam hitungan jam hingga hitungan hari. Jika hasilnya positif Anda akan dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri atau isolasi di rumah sakit jika gejala yang dialami cukup berat.

Swab Antigen

Tes ini mendeteksi protein yang terdapat pada virus. Tes ini lebih murah dan hasil dapat diperoleh hanya dalam hitungan menit namun hasilnya terkadang kurang akurat dibandingkan tes PCR. Dilakukan dengan carayang sama sampel akan diambil dari hidung saja atau dari hidung dan tenggorokan.

Swab antigen dapat memberikan hasil yang positif saat jumlah virus di dalam tubuh tinggi. Jika hasilnya postif atau negatif dan Anda memiliki gejala atau memiliki riwayat kontak ada baiknya Anda melanjutkan dengan tes PCR.

Namun perlu Anda ketahui tidak ada pemeriksaan COVID – 19 yang 100% akurat. Hasilnya dapat negatif saat ternyata orang tersebut menderita COVID – 19 (false negative) dan sebaliknya hasilnya dapat positif walaupun orang tersebut tidak menderita COVID – 19 (false positive), yang dapat dipengaruhi oleh masa inkubasi virus dan kesalahan pada penanganan sampel.

Jadi tetap patuhi protokol kesehatan 5 M yakni mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas dan interaksi untuk menghindari penularan penyakit.

8
0
221

DIGIDOC