Image Artikel Digidoc - 'Kenali Ragam Penyakit Autoimun'

Sumber Foto : Unsplash.com

Kenali Ragam Penyakit Autoimun

Sebenarnya kenapa bisa terjadi penyakit autoimun dan apa saja sebenarnya penyakit autoimun itu, yuk simak pada artikel berikut!

Penyakit autoimun merupakan suatu kondisi dimana sistem kekebalan tubuh menyerang tubuh sendiri.

Saat tubuh diserang dengan bakteri, virus atau mikroorganisme lain tubuh akan mengumpulkan sel – sel – sel imun yang akan melawannya.

Umumnya sistem sel imun dapat membedakan antara sel asing atau sel tubuh sendiri, namun pada kondisi autoimun sistem daya tahan tubuh salah mengenali bagian tubuh sehingga melepaskan protein sel autoantibodi yang menyerang sel tubuh yang sehat.

Beberapa penyakit autoimun hanya menarget kan satu organ tumbuh namun terdapat penyakit autoimun lain yang menyerang seluruh organ tubuh seperti systemic lupus erythematosus (SLE)

Penyebab Penyakit Autoimun

Penyebabnya sendiri belum diketahui secara pasti, namun terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhinya seperti:

  • Beberapa jenis obat
  • Memiliki kerabat dengan penyakit autoimun. Beberapa penyakit ini bersifat genetik
  • Merokok
  • Memiliki satu penyakit autoimun. Anda memiliki risiko yang lebih tinggi terkena penyaikit autoimun lainnya.
  • Paparan racun
  • Wanita, menurut beberapa penelitian 78% orang yang memiliki penyakit autoimun adalah wanita.
  • Kegemukan

Gejala Penyakit Autoimun

Meskipun berbagai jenis penyakit autoimun, kebanyakan memiliki gejala yang sama. Gejala umum penyakit autoimun dapat meliputi:

  • Kelelahan
  • Nyeri sendi dan bengkak
  • Masalah kulit
  • Sakit perut atau masalah pencernaan
  • Demam berulang
  • Pembengkakan kelenjar

Jenis Penyakit Autoimun

Lebih dari 80 penyakit yang disebabkan oleh kondisi atoimun, beberapa penyakit ini merupakan penyakit yang sering dialami:

  • Diabetes tipe 1

Diabetes tipe 1terjadi saat masa kanak-kanak atau dewasa muda, terjadi ketika autoantibodi menghancurkan sel beta di pankreas yang berperan untuk membuat insulin. Gejala yang dirasakan seperti sering haus, sering buang air kecil, dan dapat menyebabkan koma diabetes.

Diabetes tipe 1 dapat diatasi dengan pem insulin seumur hidup, dan rutin kontrol ke dokter untuk menghindari berbagai komplikasi seperti gagal ginjal, retinopati, dan penyakit jantung.

  • Rheumatoid arthritis (RA)

Rheumatoid arthritis (RA) ditandai dengan nyeri, pembengkakan, dan kerusakan sendi. Tidak seperti osteoarthritis, kerusakan pada RA disebabkan oleh peradangan, dan gejalanya lebih parah.

Tanpa pengobatan segera dapat menyebabkan kelainan bentuk sendi. Sendi yang sama biasanya terkena pada kedua sisi tubuh, sendi kecil pada tangan dan kaki sering terkena.

Selain peradangan sendi (sinovitis), orang dengan RA dapat mengalami gejala berupa benjolan di bawah kulit (nodul subkutan), efusi pleura, radang selaput jantung (perikarditis), dan banyak lagi.

  • Lupus eritematosus sistemik (lupus)

Penyakit lupus sering merupakan penyakit autoimun yang dapat menyerang banyak organ seperti, persendian, ginjal, otak dan jantung.

Nyeri sendi, kelelahan, dan ruam adalah beberapa gejala yang paling umum di derita oleh penderita lupus.

  • Inflammatory Bowl Disease (IBD)

Penyakit ini merupakan penyakit peradangan pada usus yang meliputi penyakit Crohn dan kolitis ulserativa, mengacu pada peradangan kronis pada saluran pencernaan.

Sementara penyakit Crohn dapat menyebabkan peradangan dari mulut ke anus, peradangan pada kolitis ulserativa hanya mempengaruhi usus besar dan rektum. Gejalanya berupa diare, sakit perut, tinja berdarah, penurunan berat badan, dan kelelahan

Penanganannya sering kali mencakup kombinasi obat-obatan dan pembedahan, serta pemantauan oleh dokter, karena kedua kondisi tersebut dikaitkan dengan peningkatan risiko terjadinya kanker usus besar.

  • Grave disease

Penyakit Graves menyerang kelenjar tiroid di leher, yang menyebabkan berlebihnya produksi hormone tiroid. Hormon tiroid mengontrol penggunaan energi tubuh, yang dikenal sebagai metabolisme.

Akibat tingginya hormone tiroid terjadi peningkatan aktivitas metabolism tubuh, menyebabkan gejala seperti gugup, detak jantung yang cepat, intoleransi panas, bola mata yang menonjol keluar dan penurunan berat badan.

  • Psoriasis

Psoriasis merupakan penyakit autoimun yang menyerang lapisan kulit, penyakit ini ditandai dengan bercak-bercak kulit yang tebal dan bersisik.

Pengobatan Penyakit Autoimun

Pengobatan pada penyakit autoimun bervarisi tergantung penyakit dan gejala yang dialami selain itu pengobatan yang diberikan juga dapat berubah ubah seiring waktu.

Secara umum, pengobatan yang diberikan berupa:

  • Mengatasi gejala: Misalnya, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dapat digunakan untuk mengendalikan nyeri sendi.
  • Penggantian hormon: Untuk kondisi seperti diabetes tipe I atau hipotiroidisme autoimun, insulin atau hormon tiroid diberikan.
  • Mengontrol peradangan: Obat-obatan seperti kortikosteroid dan penghambat faktor nekrosis tumor (obat biologis) diperlukan untuk mengendalikan peradangan yang terkait dengan banyaknya kondisi autoimun.
  • Mencegah komplikasi: Rutin kontrol gula darah diperlukan pada orang dengan diabetes tipe 1 untuk mencegah terjadinya komplikasi, sedangkan pengobatan dini sangat dibutuhkan bagi penderita rheumatoid arthritis untuk mencegah terjadinya deformitas pada sendi.

 

2
0
189

DIGIDOC